“Kaum Musa berkata: "Kami Telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), Maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu” (QS Al-A’raf (7) ayat 129)
Manusia telah diciptakan oleh Allah SWT dengan tujuan agar ia mengabdi (ibadah) semata-mata kepada Allah. Ibadah kepada Allah dengan panduan wahyu (Al-Qur’an). Sebab tanpa panduan wahyu adalah ibadah yang ngawur (sesat). Tetapi ada permasalahan yang sangat besar ditengah-tengah kehidupan manusia. Ada thaguth yang merusak cara dan upaya ibadah ummat dengan cara menyelewengkan ajaran wahyu [5/41, 5/13, 4/44-46 ], menyembunyikan kandungan essensialnya [2/144-147, 2/159], Menjauhkan dari pemahaman masyarakat [28/36-37]. Ini semua bertujuan pada satu arah: agar kekuasaan Thaguth tetap eksis berdiri dan bebas menghisap darah dan keringat rakyat (dzalim). Inilah bentuk penjajahan manusia (thaguth) terhadap manusia lain. Bentuk pengabdian manusia kepada manusia (thaguth).
Hasilnya: lahirlah kondisi masyarakat yang menyimpang dari wahyu [5/41], masyarakat yang bodoh terhadap nilai-nilai wahyu [2/75-79], masyarakat yang dzalim (menindas) [4/76], dan masyarakat yang sesat (jauh dari kebenaran) [62/2].
Manusia butuh kepada pihak yang akan menghilangkan kondisi-kondisi tidak ideal tersebut. Disinilah pentingnya keberadaan Rasul, dan butuhnya manusia akan adanya Rasul, sebab seandainya Rasul tidak ada ditengah-tengah masyarakat manusia, maka masyarakat manusia tidak akan mampu menunaikan tugas hidupnya.
Allah mengutus Rasul dengan tujuan:
1. Menghancurkan Sistem Pemerintahan Thaguth yang Dzalim
Biang kerusakan manusia adalah pemerintahan thaguth, oleh karena itu jika suatu negri menolak dakwah Rasul maka negri tersebut pasti akan dihancurkan oleh Allah SWT, hingga lenyaplah kedzaliman [29/31, 28/58-59, 17/16].
Adzab Allah, hingga hilang dan lenyapnya pemerintahan Thaguth yang dzalim bisa berupa kejadian luar biasa seperti badai, gempa bumi dan lain lain, bisa juga berupa kekalahan perang melawan mukminin [9/14-15].
2. Meluruskan kekeliruan pemahaman manusia atas wahyu Allah
Rasulullah diutus oleh Allah SWT membawa wahyu (Al-Qur’an) bertujuan agar manusia yang sudah tersimpangkan pemahamannya oleh thaguth –tentang wahyu-, dapat diluruskan kembali pemahamannya. Karena itulah Rasul dengan Al-Qur’an menjadi Muhaiminan (batu ujian) yang menentukan benar tidaknya pemahaman atas wahyu tersebut [5/48].
3. Mengajarkan nilai-nilai wahyu
Allah juga mengutus Rasul dengan tujuan mengentaskan kebodohan masyarakat dari wahyu, sehingga kelak diyaumul akhir tidak ada lagi alas an manusia dihadapan Allah bahwa ia tidak tahu [4/164-165]. Ini juga bentuk daripada keadilan Allah SWT.
4. Mengentaskan kesesatan manusia
Pada Akhirnya Rasul juga diutus untuk menghilangkan kesesatan manusia [62/2].
Seandainya Allah SWT tidak mengutus manusia pastilah manusia akan senantiasa berada dalam penjajahan thaguth yang dzalim, sesat, menyimpang dari wahyu dan bodoh terhadap wahyu. Padahal wahyu ini adalah pedoman satu-satunya bagi manusia untuk mengabdi (ibadah). Ringkasnya manusia tidak akan mampu beribadah dengan benar tanpa adanya Rasul.
Wynn Slots Casino and Resort - JTHub
BalasHapusFeaturing an outdoor pool, Wynn Las Vegas Casino and 광양 출장마사지 Resort is the ultimate 보령 출장안마 destination for 강릉 출장마사지 gaming, dining, and entertainment, featuring more than 밀양 출장마사지 2600 electronic 보령 출장샵